2016/04/20



Belum Setahun, Proyek PU CK Rusak

#Jalan Cor Beton Jua-jua

                KAYUAGUNG – Sungguh ironis, belum genap satu tahun usia jalan cor beton yang ada di Lingkungan I dan II, Kelurahan Jua-jua, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Cipta Karya (CK) sudah rusak.
                Informasi yang diterima proyek jalan cor beton tersebut dikerjakan pada tahun 2015 dengan lebar 3 meter dan panjang 300 meter dan menghabiskan dana sebesar Rp198 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten OKI.
                Pantauan Ogan Ekspres di lapangan, kondisi jalan cor beton tersebut kondisinya memang cukup memperihatinkan bila dibanding dengan usia jalan yang belum genap satu tahun.
                M Nur salah seorang tokoh masyarakat setempat sangat menyayangkan kondisi jalan itu, padahal katanya umurnya baru satu tahunan. Ini artinya lanjutnya, proyek pembangunan jalan cor beton dilingkungan tersebut diduga dibangun asal-asalan.
                “Kalau dikerjaan sesuai dengan RAB nya tidak mungkin sudah rusak begini,” ujarnya, kemarin (20/4).
                Untuk dirinya berharap kepada pihak Dinas PU CK, sekiranya dapat kembali meninjau ulang kondisi jalan tersebut. Dan memberikan teguran kepada pelaksana atau pihak tiga yang mengerjakan proyek jalan cor itu.
                “Selain itu, atasnama warga kami minta dicor ulang, agar kerusakan tidak semakin parah dan Kepala Dinas PU CK kami minta agar cepat mengambil tindakan,” harapnya.
                Sementara Kepala Dinas PU CK, Madani hingga berita ini diterbitkan belum berhasil dihubungi. (nia)


Aswari Jadikan Lahat Sentra Buah

PERLAHAN tapi pasti, begitulah langkah Bupati Lahat H Aswari Riva’i SE, dalam melakukan penghijauan di Kabupaten Lahat. Setiap kesempatan bertatap muka dengan masyarakat, bupati yang dikenal sangat hobi berada di tengah masyarakat ini selalu menyempatkan membagi bibit pohon. Menariknya, bibit yang dibagikan bukan saja bibit yang hanya dapat menghasilkan kayu semata, melainkan bibit kayu yang dapat menghasilkan buah pun sebagian besar yang dibagikan.

Kebiasaan membagi bibit pohon ini dilakukan saat mulai menduduki kursi Bupati Lahat, lantaran Aswari Riva’i yang akrab sapa Kak Wari ini, prihatin melihat kondisi Kabupaten Lahat yang sudah mulai tidak hijau lagi.

Tak kurang puluhan ribu bibit buah-buahan telah dibagikan kepada masyarakat 367 desa, 17 kelurahan di 22 kecamatan di Kabupaten Lahat. Keberadaan bibit buah, seperti durian, mangga, rambutan, sawo, buah naga dan lain sebagainya itu, akan menjadikan Kabupaten Lahat sebagai sentra buah dimasa akan datang. Apalagi pembagian bibit buah ini terus berlanjut.

“Bila semua bibit yang diberikan kepada masyarakat ditanam, dirawat hingga berbuah, dipastikan dimasa akan datang Lahat ini akan menjadi sentra penghasil buah-buahan,” kata Kak Wari yang sudah menjabat Bupati Lahat di priode kedua ini. Menurutnya, pembagian bibit buah itu sengaja dilakukan. Selain melakukan penghijauan, bila pohon tersebut sudah berbuah, begitu banyak hasil yang didapat masyarakat.

Tentu saja ini tidak saja menguntungkan dari sisi lingkungan saja, tapi dari sisi ekonomi juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kak Wari mengungkapkan, bila masyarakat jelih, pohon tersebut tidak memerlukan lahan yang luas. Cukup ditahan disekitar perkarangan rumah saja, sudah dapat menjadi penghijau dan hasil berupa buah akan didapat.

 “Begitu banyak lahan yang dibiarkan saja, tanpa ada penghijauan. Dari situ saya berpikir, bila dalam satu kepala keluarga saja menanam dua batang buah, berapa banyak yang akan dihasilkan nanti,” jelasnya.

Tidak jarang, Wari juga menanam sendiri pohon-pohon disela-sela membagikan bibit kepada masyarakat. Sehingga dirinya bukan semata-mata hanya mengajak, tapi dirinya juga mempraktekkan kepada masyarakat, memang dirinya berharap keseriusan masyarakat. Seperti di Kecamatan Kikim Timur, kedepan Kak Wari optimis akan menjadi kawasan penghasil buah naga. Sebab kawasan tersebut sudah disebar begitu banyak bibit buah naga.

“Kikim Timur itu akan menjadi penghasil buah naga, tapi saya yakin seluruh daerah di Lahat ini akan menghasilkan bauh nantinya,” ujarnya. Bupati Lahat yang memiliki latar belakang seorang pengusaha ini juga terus melibatkan dan mengajak perusahaan yang bergerak di Kabupaten Lahat mengajak masyarakat menghijaukan Lahat dengan mananam buah-buahan.

Sedangkan dalam Kota Lahat, hampir dipastikan tidak ada ruang yang kosong. Seluruh kawasan yang dulunya dibiarkan menjadi semak belukar, telah disulap menjadi kawasan penghijauan. Demi tercipta Kota Lahat yang sejuk, tak segan-segan Kak Wari mengajak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan TNI untuk melakukan penghijauan lahan mereka. Sebab sebagian besar lahan dalam Kota Lahat merupakan aset PT KAI dan TNI. “Mari kita bekerja bersama-sama demi kepentingan masyarakat,” imbaunya, seraya berjanji akan terus menghijaukan Lahat. (rel)


Enam Kekuatan Diprediksi Warnai Suhu Politik di OKI
#Opini Media Sangat Dominan Pengaruhi Pemilih

KAYUAGUNG – Saat ini suhu politik pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), sudah mulai terlihat. Meskipun waktu pemilihanya masih terbilang cukup lama pada tahun 2018 mendatang, namun cukup berpengaruh dengan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), karena waktu pelaksanaan pilkada OKI akan berbarangan dengan pilkada Sumsel.
Untuk Kabupaten OKI sendiri, tampaknya ada enam kekuatan yang akan mewarnai suhu politik di OKI, dan dimasyarakat saat ini sudah mulai pihak-pihak yang mulai mensosialisasikan calon kandidat.
“Di desa Serinanti, saya pernah melihat ada sekelompok orang yang sudah memulai mensosialisasikan untuk mencari dukungan pada saat Pilkada di OKI, nanti,”  ungkap Heri warga setempat kepada Koran ini.
Dikatakannya, memang belum secara gamblang menyebutkan calonnya, tetapi mereka sudah mulai mengarah untuk mengajak warga menjadi relawan suksesi.
Hal senada di ungkapkan Medi, warga Desa Rangkui Jaya, menurutnya sudah dua kelompok orang yang datang kedesanya mensosialisasikan suksesi untuk pilkada di OKI kedepan.”Belum lama ini sudah ada dua kelompok yang mengajak menjadi team sukses untuk pilkada OKI, tetapi kelompok ini bukan dari tim imcamben,” ungkapnya.
Terpisah, salah satu sumber di Komisi Pemilihan Umum (KPU) OKI yang namanya tidak minta di sebut, kepada Koran ini, mengatakan, diprediksi ada 6 kekuatan yang akan mewarnai suhu politik di OKI.
Adapun kekuatan tersebut diantaranya, kelompok incumben, kelompok keluarga Mawardi Yahya mantan Ketua DPRD OKI dan mantan Bupati Ogan Ilir, kelompok Keluarga Ishak Mekki mantan bupati OKI yang saat ini Wakil Gubernur Sumsel, kekuatan Kelompok Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang jumlah kursinya di DPRD bisa mencalonkan diri tanpa perlu koalisi, kekuatan kelompok partai gurem atau partai yang suaranya di DPRD kecil dan menjalin kekuatan dengan menggabungkan diri untuk mengusung pasangan calon, dan dua kekuatan calaon independent.
Menurutnya, suka tidak suka enam kekuatan ini, akan sangat mempengaruhi bagi suhu politik di OKI, dalam pilkada mendatang, dan opini media massa sangat besar pengaruhnya pemilih dalam mendulang populeritas ataupun sosialisasi bagi para kandidat.
Sementara, pantauan di lapangan selain kekuatan kelompok tersebut diatas, ada pula nama-nama person yang mulai disebut di masyarakat untuk layak ikut berkompetisi baik menjadi bupati OKI maupun menjadi wakil bupati OKI, diantaranya yang sudah mulai mucul diantaranya, H Husin SPd, yang saat ini menduduki posisi Sekretaris Daerah (Sekda OKI), Abdiyanto (Ketua DPC PDIP OKI), Agus Hasan Mekki (Sekretaris Golkar OKI), Solahudin Jakfar (Ketua Partai Nasdem), Subhan (Anggota DPRD OKI), Juni Alpansuri (Ketua DPC Partai Hanura) dan kandidat lainnya. (dri)

Pengikut

Office

Foto saya
Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, sumatera selatan, Indonesia