2016/04/27
TERSANGKA KASUS PERAMPOKAN 125 JUTA DI DITEMBAK
INTROGASI -Tersangka Suryadi diintrogasi oleh Kanit Pidum Ipda Marwan SH, di Mapolres OKI
KAYUAGUNG - Suryadi (23) warga desa Kota Bumi kampung 3 Kecamatan Tanjung Lubuk Kabupaten OKI yang merupakan salah satu buronan perampokan diringkus oleh jajaran polres OKI. Petugas terpaksa menghadiahi timah panas di betis kanan pelaku saat berusaha kabur ketika ditangkap di kawasan Tegal Binangun Plaju palembang.
Tersangka Suryadi merupakan pelaku perampokan terhadap korban Rizal Muhaimin warga kecamatan Tanjung Lubuk yang pada saat itu baru saja menjual beras dan membawa uang sebesar Rp. 125,5 juta pada 23 Mei 2014 lalu.Bersama 8 orang temannya dengan mengunakan 5 sepeda motor menghadang korban di kawasan simpang pisang jalan raya desa Tanjung Lubuk.
Korban di todong sengan menggunakan senjata api dibagian perut dan kepala, selanjutnya pelaku berhasil menggasak uang korban yang disimpan dibawah jok mobil.Dari kejahatan tersebut, pelaku hanya kebagian uang sebesar Rp. 3 juta. Selanjutnya pelaku kabur ke daerah lampung dan palembang hingga akhirnya dibekuk petugas.
Sebelumnya tersangka juga pernah dihukum selama 2 tahun di LP Tanjung Raja juga kasus perampokan terhadap salah seorang sales pada tahun 2011 lalu.Sementara itu, tersangka Suryadi mengaku dirinya memang terlibat dalam dua kali kasus perampokan, dari kejadian pertama pelaku mendapatkan bagian sebesar Rp 1 juta, sedangkan pada perampokan kedua mendapatkan bagian Rp. 10 juta, namun diambil rekannya Rp. 7 juta sebagai jatah."Teman Saya Sarbini, Saman, Robin, Agus, Muslih, Mahmud dan Mat, mereka sebagian sudah duluan tertangkap, uang saya yang ngambil Kadam pak." katanya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres OKI AKP Dikri Olfandi melalui Kanit Pidum Ipda Marwan SH mengatakan, pelaku ditangkap saat sedang main kartu bersama rekan-rekannya di Plaju, penangkapan tersangka ini merupakan hasil pengembangan dari para tersangka yang telah lebih dulu ditangkap. (nis)
Ustadz dari 11 Desa Siap Ajarkan Cara Cepat Baca Alqur'an
MESUJI - Kantor Kementrian Agama Kabupaten OKI resmi membuka kegiatan Pelatihan Cara Cepat & Mudah Belajar Membaca Al Qur’an dengan metode AlBarqy.
Pelatihan metode Al Barqy adalah salah satu cara cepat dan mudah belajar Qur’an yang telah diakui oleh Kementrian Agama Republik Indonesia. Melalui metode yang ditemukan sejak tahun 1965 ini, seseorang yang awam/buta Qur’an dapat membaca Al Qur’an dengan waktu hanya 200 menit.
Kegiatan diselenggarakan tanggal 25-26 April 2016, di gedung Training Center, Sampoerna Agro Group, Kecamatan Mesuji. Kegiatan diikuti oleh 22 ustadz yang berasal dari perwakilan 11 Desa di 5 kecamatan, yakni Kec Kayu Agung, Cengal, Sungai Menang, Pedamaran Timur, Mesuji Raya & Mesuji Kab OKI.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR) Sampoerna Agro di bidang Pendidikan khususnya keagamaan, yang bekerja sama dengan Lembaga Ameen EduCare Indonesia, Surabaya. Dalam sambutannya, H. Muazni, S.Ag., M.Pd, selaku Kasie Pendidikan Dasar & Pondok Pesantren, mewakili Kepala Kantor Kementrian Agama Kab OKI menyampaikan jika kegiatan yang difasilitasi oleh CSR Sampoerna Agro ini adalah kegiatan yang strategis.
Menurutnya, pelatihan ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang ber’ahlaq mulia dan karakter muslim yang Qur’ani; generasi yang dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam Al Qur’an. Imbuh Muazni, Pada masa ini, perilaku generasi muda relatif memprihatikan, umpamanya seperti narkoba, pergaulan bebas dan gangguan kamtibmas, yang disebakan terutama oleh kurangnya perhatian Orang Tua dan tidaknya adanya kegiatan produktif dan positif.
Melalui kegiatan ini, semoga generasi muda dapat didekatkan kembali dengan Agama dan waktu luang diisi dengan kegiatan positif. Di OKI sudah ada PERDA NO.12 Tahun 2015 tentang Baca Tulis Al quran, dan kegiatan ini nyata sejalan dengan Perda tersebut. Oleh karena itu, setiap ustadz peserta pelatihan, mempunyai kewajiban mentransfer ilmu yang diperoleh untuk diajarkan dan dikembangkan di desa masing-masing, pungkasnya.
Senada dengan itu, GM Plantation IV Sampoerna Agro group, Alexander Oktarena Purba, menyampaikan pelatihan metode Al Barqy yang menggunakan pendekatan yang ‘kekinian’ ini, dapat menjadi terobosan dan mendekatkan Al Qur’an di lingkungan masyarakat. Dengan dimudahkannya belajar mengaji ini, masyarakat terdorong untuk belajar Agama.
Khususnya membantu kelompok usia dewasa yang cenderung malas atau malu serta kesibukan sehingga tidak memiliki waktu panjang belajar Al quran, maka metode al barqy ini sebagai alternatif solusinya.Pelatihan ini diharapkan juga dapat mengurangi resiko kerawanan dan permasalahan sosial lainnya. Hal ini sesuai dengan tema acara, yakni “Membumikan Al Qur’an untuk memperkuat etos kerja dan produktif dan kesalehan sosial “. Kegiatan pelatihan ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan program pembinaan keagamaan intensif, yang dilaksanakan untuk menghadapi bulan suci Ramadhan dan berlangsung sampai tiga bulan ke depan nanti, tambahnya.
Ustadz Benni yang berasal dari Dusun Tulung Kemang, Desa Gajah Mati, mengatakan jika metode ini merupakan hal baru baginya, dan mungkin pertama coba dilaksanakan di Kab OKI. Metode "cepat & anti lupa" ini, relatif berbeda dengan apa yang biasanya diterapkan, yakni teknik konvensional. Ada juga Ust. Sholeh asal dari dusun pantai penantian desa sungai ceper kecamatan sungai menang yang berbagi pengalaman spiritualnya;"2003 - 2010 saya pecandu narkoba, habis 100juta namun sulit sembuh.
Alhamdulillah mendapat hidayah setelah rehab di bekasi, di usia 48 Tahun saya merasa belum terlambat belajar membaca Al qur'an dengan metode cepat ini. Kami siap menyebar luaskannya dimulai dari mushola yang dibagun swadaya itu, ucapnya terharu.(rel)
2016/04/21
2016/04/20
Belum Setahun, Proyek PU CK Rusak
KAYUAGUNG – Sungguh ironis, belum genap satu tahun usia jalan cor beton yang ada di
Lingkungan I dan II, Kelurahan Jua-jua, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan
Komering Ilir (OKI) yang merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Cipta
Karya (CK) sudah rusak.
Informasi
yang diterima proyek jalan cor beton tersebut dikerjakan pada tahun 2015 dengan
lebar 3 meter dan panjang 300 meter dan menghabiskan dana sebesar Rp198 juta
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten OKI.
Pantauan
Ogan Ekspres di lapangan, kondisi jalan cor beton tersebut kondisinya memang
cukup memperihatinkan bila dibanding dengan usia jalan yang belum genap satu
tahun.
M
Nur salah seorang tokoh masyarakat setempat sangat menyayangkan kondisi jalan
itu, padahal katanya umurnya baru satu tahunan. Ini artinya lanjutnya, proyek
pembangunan jalan cor beton dilingkungan tersebut diduga dibangun asal-asalan.
“Kalau
dikerjaan sesuai dengan RAB nya tidak mungkin sudah rusak begini,” ujarnya,
kemarin (20/4).
Untuk
dirinya berharap kepada pihak Dinas PU CK, sekiranya dapat kembali meninjau
ulang kondisi jalan tersebut. Dan memberikan teguran kepada pelaksana atau pihak
tiga yang mengerjakan proyek jalan cor itu.
“Selain
itu, atasnama warga kami minta dicor ulang, agar kerusakan tidak semakin parah
dan Kepala Dinas PU CK kami minta agar cepat mengambil tindakan,” harapnya.
Sementara
Kepala Dinas PU CK, Madani hingga berita ini diterbitkan belum berhasil
dihubungi. (nia)
Aswari Jadikan Lahat Sentra Buah
PERLAHAN tapi
pasti, begitulah langkah Bupati Lahat H Aswari Riva’i SE, dalam melakukan
penghijauan di Kabupaten Lahat. Setiap kesempatan bertatap muka dengan
masyarakat, bupati yang dikenal sangat hobi berada di tengah masyarakat ini
selalu menyempatkan membagi bibit pohon. Menariknya, bibit yang dibagikan bukan
saja bibit yang hanya dapat menghasilkan kayu semata, melainkan bibit kayu yang
dapat menghasilkan buah pun sebagian besar yang dibagikan.
Kebiasaan
membagi bibit pohon ini dilakukan saat mulai menduduki kursi Bupati Lahat,
lantaran Aswari Riva’i yang akrab sapa Kak Wari ini, prihatin melihat kondisi
Kabupaten Lahat yang sudah mulai tidak hijau lagi.
Tak kurang
puluhan ribu bibit buah-buahan telah dibagikan kepada masyarakat 367 desa, 17
kelurahan di 22 kecamatan di Kabupaten Lahat. Keberadaan bibit buah, seperti
durian, mangga, rambutan, sawo, buah naga dan lain sebagainya itu, akan
menjadikan Kabupaten Lahat sebagai sentra buah dimasa akan datang. Apalagi
pembagian bibit buah ini terus berlanjut.
“Bila semua
bibit yang diberikan kepada masyarakat ditanam, dirawat hingga berbuah,
dipastikan dimasa akan datang Lahat ini akan menjadi sentra penghasil
buah-buahan,” kata Kak Wari yang sudah menjabat Bupati Lahat di priode kedua
ini. Menurutnya, pembagian bibit buah itu sengaja dilakukan. Selain melakukan
penghijauan, bila pohon tersebut sudah berbuah, begitu banyak hasil yang
didapat masyarakat.
Tentu saja ini
tidak saja menguntungkan dari sisi lingkungan saja, tapi dari sisi ekonomi juga
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kak Wari mengungkapkan, bila
masyarakat jelih, pohon tersebut tidak memerlukan lahan yang luas. Cukup
ditahan disekitar perkarangan rumah saja, sudah dapat menjadi penghijau dan
hasil berupa buah akan didapat.
“Begitu banyak lahan yang dibiarkan saja,
tanpa ada penghijauan. Dari situ saya berpikir, bila dalam satu kepala keluarga
saja menanam dua batang buah, berapa banyak yang akan dihasilkan nanti,”
jelasnya.
Tidak jarang,
Wari juga menanam sendiri pohon-pohon disela-sela membagikan bibit kepada
masyarakat. Sehingga dirinya bukan semata-mata hanya mengajak, tapi dirinya
juga mempraktekkan kepada masyarakat, memang dirinya berharap keseriusan
masyarakat. Seperti di Kecamatan Kikim Timur, kedepan Kak Wari optimis akan
menjadi kawasan penghasil buah naga. Sebab kawasan tersebut sudah disebar
begitu banyak bibit buah naga.
“Kikim Timur
itu akan menjadi penghasil buah naga, tapi saya yakin seluruh daerah di Lahat
ini akan menghasilkan bauh nantinya,” ujarnya. Bupati Lahat yang memiliki latar
belakang seorang pengusaha ini juga terus melibatkan dan mengajak perusahaan
yang bergerak di Kabupaten Lahat mengajak masyarakat menghijaukan Lahat dengan
mananam buah-buahan.
Sedangkan
dalam Kota Lahat, hampir dipastikan tidak ada ruang yang kosong. Seluruh
kawasan yang dulunya dibiarkan menjadi semak belukar, telah disulap menjadi
kawasan penghijauan. Demi tercipta Kota Lahat yang sejuk, tak segan-segan Kak
Wari mengajak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan TNI untuk melakukan
penghijauan lahan mereka. Sebab sebagian besar lahan dalam Kota Lahat merupakan
aset PT KAI dan TNI. “Mari kita bekerja bersama-sama demi kepentingan
masyarakat,” imbaunya, seraya berjanji akan terus menghijaukan Lahat. (rel)
Enam Kekuatan Diprediksi Warnai Suhu Politik di OKI
#Opini Media Sangat Dominan Pengaruhi Pemilih
KAYUAGUNG – Saat ini suhu politik pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), sudah mulai terlihat. Meskipun waktu pemilihanya masih terbilang cukup lama pada tahun 2018 mendatang, namun cukup berpengaruh dengan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), karena waktu pelaksanaan pilkada OKI akan berbarangan dengan pilkada Sumsel.
Untuk Kabupaten OKI sendiri, tampaknya ada enam
kekuatan yang akan mewarnai suhu politik di OKI, dan dimasyarakat saat ini
sudah mulai pihak-pihak yang mulai mensosialisasikan calon kandidat.
“Di desa Serinanti, saya pernah melihat ada
sekelompok orang yang sudah memulai mensosialisasikan untuk mencari dukungan
pada saat Pilkada di OKI,
nanti,” ungkap Heri warga setempat kepada Koran ini.
Dikatakannya, memang belum secara gamblang menyebutkan calonnya, tetapi
mereka sudah mulai mengarah untuk mengajak warga menjadi relawan suksesi.
Hal senada di ungkapkan Medi, warga Desa Rangkui
Jaya, menurutnya sudah dua kelompok orang yang datang kedesanya
mensosialisasikan suksesi untuk pilkada di OKI kedepan.”Belum lama ini sudah
ada dua kelompok yang mengajak menjadi team sukses untuk pilkada OKI, tetapi
kelompok ini bukan dari tim imcamben,” ungkapnya.
Terpisah, salah satu sumber di Komisi Pemilihan
Umum (KPU) OKI yang namanya tidak minta di sebut, kepada Koran ini, mengatakan,
diprediksi ada 6 kekuatan yang akan mewarnai suhu politik di OKI.
Adapun kekuatan tersebut diantaranya, kelompok
incumben, kelompok keluarga
Mawardi Yahya mantan Ketua
DPRD OKI dan mantan Bupati Ogan Ilir, kelompok Keluarga Ishak Mekki mantan
bupati OKI yang saat ini Wakil Gubernur Sumsel, kekuatan Kelompok Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang jumlah kursinya di DPRD bisa
mencalonkan diri tanpa perlu koalisi, kekuatan kelompok partai gurem atau
partai yang suaranya di DPRD kecil dan menjalin kekuatan dengan menggabungkan
diri untuk mengusung pasangan calon, dan dua kekuatan calaon independent.
Menurutnya, suka tidak suka enam kekuatan ini,
akan sangat mempengaruhi bagi suhu politik di OKI, dalam pilkada mendatang, dan
opini media massa sangat besar pengaruhnya pemilih dalam mendulang populeritas
ataupun sosialisasi bagi para kandidat.
Sementara, pantauan di lapangan selain kekuatan
kelompok tersebut diatas, ada pula nama-nama person yang mulai disebut di
masyarakat untuk layak ikut berkompetisi baik menjadi bupati OKI maupun menjadi
wakil bupati OKI, diantaranya yang sudah mulai mucul diantaranya, H Husin SPd,
yang saat ini menduduki posisi Sekretaris Daerah (Sekda OKI), Abdiyanto (Ketua
DPC PDIP OKI), Agus Hasan Mekki (Sekretaris Golkar OKI), Solahudin Jakfar
(Ketua Partai Nasdem), Subhan (Anggota DPRD OKI), Juni Alpansuri (Ketua DPC
Partai Hanura) dan kandidat lainnya. (dri)
Langganan:
Postingan (Atom)